Energi Geothermal - apa dan dari mana energi itu berasal?
No Electricity No TV - No Information No KnowledgeEnergi geothermal adalah memanfaatkan energi panas dari interior bumi sebagai sumber daya. Kata Geothermal berasal dari bahasa Yunani, Geo (Bumi) dan Therme (Panas). Energi panas bumi berasal dari dua hal, primordial dan peluruhan radioaktif. Energi panas primordial berasal dari ketika bumi terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu, energi yang dihasilkan ketika benda-benda langit bertabrakan dengan bumi. Sedangkan energi panas radioaktif adalah energi yang dihasilkan dari peluruhan unsur radioaktif yang terdapat dalam batuan sebagai penyusun mantel dan kerak bumi (uranium-238, uranium-235, thorium-232, dan potassium-40).

Di mana kita bisa menemukan energi geothermal?
Ring Of Fire - the best geothermal
reservoirs are commonly found here.
Sumber: energyforkeeps.org
Energi panas bumi muncul ke permukaan melalui celah-celah di kerak bumi yang relatif mengapung dan bergerak (setingkat pertumbuhan kuku manusia) di atas lapisan bumi yang disebut mantel. Kerak bumi terbagi dari beberapa lembaran besar, disebut lempeng tektonik. Bumi memiliki banyak lempeng tektonik yang tersebar di seluruh dunia. Dan di mana lempeng-lempeng itu bertemu (subduksi) di sana bisa terjadi aktivitas vulkanis dan kegempaan, yang merupakan karaktersitik lokasi yang sering ditemukannya reservoir panas bumi. Energi panas bumi juga dapat ditemukan di zona rifting. Zona ini identik dengan pergerakan divergen lempeng tektonik. Contohnya termasuk East Africa rift di Kenya dan Ethiopia, dan Rio Grande rift di New Mexico.

Negara-negera yang memanfaatkan energi panas bumi sebagai pembangkit listrik.
Di awal tahun 2012, International Geothermal Energi Association mengidentifikasi ada sekitar 11,224 MW energi panas bumi dari geothermal power plant di 24 negara di seluruh dunia.


Temperatur energi panas bumi
  1. High Temperature - suhu berkisar 200-300 derajat celcius, pada kedalaman 1-3 Km, berhubungan dengan aktivitas vulkanisme dan batas-batas lempeng. Cocok untuk produksi listrik konvensional, mengandung sedikit emisi hidrogen dan hidrogen sulfida.
  2. Medium Temperature - suhu berkisar 120-200 derajat celcius, pada kedalaman 1-5 Km, sering ditemukan di daerah cekungan sedimen dan di daerah vulkanik. Arus debit yang tinggi dan kelengkapan binary system dibutuhkan untuk produksi listrik, .
  3. Low Temperature - suhu dibawah 100 derajat celcius, pada kedalam 1-3 Km, sering ditemukan di daerah cekungan sedimen dan zona rekahan. Cocok dimanfaatkan untuk memanaskan ruangan, pengobatan dan rileksasi (balneologi), serta percepatan pertumbuhan tanaman dan ikan. Bukan untuk produksi.
Tipe pembangkit listrik geothermal
  1. Sistem energi hydrothermal memanfaatkan air tanah yang sudah terpanaskan (sekitar 180 derajat celcius atau lebih) oleh aktivitas geothermal. Di beberapa lokasi air panas tersebut muncul ke permukaan dalam bentuk uap, dan dapat langsung dialihkan ke sistem turbin untuk menghasilkan tenaga listrik. Jenis pembangkit listrik panas bumi ini diklasifikasikan sebagai Dry Steam Power Plan.
  2. Di lokasi panas bumi lainnya, air tanah terletak di reservoir yang lebih dalam, dimana air tersebut terpanaskan dengan temperatur tinggi (lebih dari 235 derajat celcius) dan berada di bawah tekanan besar. Di lokasi ini, sumur dapat dibor dan air yang bertekanan tinggi dialihkan ke expansion tank dimana air tersebut dikonversi menjadi uap, untuk kemudian digunakan sebagai menggerakkan sistem turbin untuk menghasilkan tenaga listrik. Jenis ini diklasifikasikan sebagai Flash Steam Power Plan.
  3. Di beberapa lokasi, sumber daya hydrothermal hadir dengan temperatur rendah. Di lokasi ini Binary Cycle Power Plan dapat diterapkan. Cara kerja dari pembangkit listrik jenis ini adalah dengan memasukan air panas yang diambil dari reservoir ke dalam tabung yang disebut heat exchanger, kemudian energi panas dari air tadi ditransfer ke suatu cairan (biasanya isobutane - C4H10), cairan ini dapat mendidih pada pada suhu yang rendah. Uap yang dihasilkan oleh cairan ini kemudian digunakan untuk menggerakkan sistem turbin dan menghasilkan tenaga listrik.
Dry Steam, Flash Steam, and Binary Cycle Power Plan
Sumber: agreenamerica.org
Pembangkit listrik panas bumi dikategorikan kecil (300 kW sampai 10 MW), sedang (10 MW sampai 50 MW), dan besar (50 MW sampai 100 MW atau lebih). Sebuah pembangkit listrik panas bumi biasanya terdiri dari dua atau lebih turbin generator "modul" dalam satu lapangan. Modul tambahan dapat ditambahkan disesuaikan dengan tenaga yang diperlukan.

Penelitian dan metode eksplorasi
Geothermal Sampling
Sumber: gns.cri.nz
Hampir setiap lapangan panas bumi yang sedang diekstrak saat ini dekat dengan sumber air panas dan uap yang merembes ke permukaan. Setelah para peneliti menemukan daerah seperti itu, mereka akan mengambil sampel dan data-data lainnya di lapangan maupun dari tulis-tulisan terdahulu. Jika sumber air panas atau uap tersebut bersuhu cukup tinggi, akan dilakukan penelitian lebih lanjut dan bahkan dikembang untuk pemanfaatan energi panas bumi. Tapi ada juga daerah panas bumi yang telah dimanfaatkan dan digunakan meskipun daerah tersebut tidak memiliki tanda-tanda adanya air panas atau uap di permukaan.

Ketika penelitian di daerah panas bumi dimulai, hal pertama yang perlu adalah melakukan survey geologi daerah yang sangat rinci. Fokus utama adalah pada rekahan dan material dasar yang menunjukkan adanya water vein dan kemudian mulai melakukan pengukuran. Meskipun banyak informasi yang didapatkan dari hasil pengukuran dan pengambilan sampel dilapangan, kebanyakan peneliti belum yakin sampai mereka melakukan pengeboran dangkal untuk diteliti.

Pada umumnya, metode penelitian dan pengukuran dalam eksplorasi lapangan panas bumi adalah:
  • Schlumberger method
  • Transient Electromagnetics (TEM) method
  • Magnetotellurics (MT-measurement)
  • Ground vibration measurements
  • Reflectivity measurement
  • Wave breaking measurements
Perbandingan energi panas bumi dengan energi terbarukan lainnya
Renewable Energy Comparison Chart (from Goffman, E., 2009)
Hal-hal lain yang perlu untuk kita ketahui tentang energi panas bumi
  • Pembangkit listrik panas bumi tidak menghasilkan emisi asap. Pembangkit listrik panas bumi hanya mengeluarkan uap air yang hanya mengandung beberapa jumlah jejak mineral  dan gas alam dari reservoir geothermal. Flash dan Dry Steam Power Plan menghasilkan hanya sebagian kecil dari emisi udara dibandingkan dengan Power Plan yang berbahan bakar fosil. Dan Binary Cycle Power Plan hampir tidak memiliki emisi sama sekali.
  • Pembangkit listrik panas bumi menggunakan lahan yang sangat sedikit dibandingkan dengan sumber energi konvensional lainnya dan dapat berbagi wilayah dengan satwa liar atau penggembalaan ternak sapi. Pembangkita listrik panas bumi dapat beroperasi dengan baik dan aman di lingkungan habitat yang sensitif.
  • Sumur panas bumi terbuat dari casing baja, dan seluruh sisi sumur tersemenkan sampai ke reservoir. Casing ini dapat melindungi percampuran akuifer air dangkal dengan air panas bumi. Dengan cara ini, pemanfaatan geothermal tidak mencemari sumber air minum.
  • Air panas bumi mengandung berbagai konsentrasi mineral terlarut dan garam. Kadang-kadang mineral diekstraksi dan dimanfaatkan dengan baik. Contohnya adalah seng (untuk peralatan elektronik) dan silika. Namun pada reservoir dengan konsentrasi yang lebih tinggi, dapat menyumbat dan mengkorosikan peralatan pembangkit listrik.
  • Kebanyakan reservoir panas bumi mengandung sejumlah gas-gas terlarut seperti hidrogen sulfida. Gas ini berbau busuk (seperti telur busuk) dan beracun pada konsentrasi tinggi. Teknologi panas bumi modern dapat menangkap gas ini sebelum lepas ke udara. Proses pemindahan gas dapat menghasilkan sulfur untuk digunakan sebagai pupuk.
  • Pemanfaatan energi panas bumi pada umunya membutuhkan penelitian dan survey bertahun-tahun dan kemudian memulai proses pengeboran yang juga dapat memakan waktu dan tidak menjamin akan menemukan reservoir yang cukup untuk proses steam.
  • Sumur reservoir dapat mengering bahkan dalam waktu 10 tahun.
  • Batuan dasar bisa sangat keras sehingga hampir tidak mungkin untuk dibor, sehingga membutuhkan biaya yang mahal.
  • Sumber energi panas bumi sering sekali berada di tempat-tempat terpencil dan jauh dari peradaban atau infrastruktur. Dan kebanyakan pembangkit listrik panas bumi juga perlu air dingin untuk mendinginkan steam sebelum memompanya kembali.
  • Pembangkit listrik panas bumi beroperasi siang dan malam, sehingga dapat memberikan pasokan listrik yang memadai. Kebanyakan pembangkit listrik panas bumi, output-nya dapat ditingkatkan untuk memberikan pasokan lebih pada saat-saat kebutuhan listrik meningkat. Tapi, pembangkit listrik panas bumi tidak dapat digunakan sampai pada peak power-nya; jika sumur panas bumi dimatikan secara berulang kali, ekspansi dan kontraksi (disebabkan oleh pemanasan dan pendinginan) akan merusak sumur reservoir.
Dimikian pembahasan tentang penggunaan energi panas bumi, jika ada yang kurang/salah dari penjelasan di artikel ini, mohon untuk menambahkan/mengkoreksinya di kolom komentar. Terimakasih.
Referensi:
  • Blodgett, L., & Slack, K., (2009). Geothermal 101: Basics of Geothermal Energy Production and Use. Geothermal Energy Association.
  • Goffman, E., (2009). Geothermal Energy: Drilling Beneath the Surface of Our Energy Dilemma. Discovery Guides.
  • Huenges, E., (2010). Geothermal Energy Systems: Exploration, Development, and Utilization. Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA. ISBN: 9783527630479

Someone looking for information about Tephrochronology
Tephrochronology adalah metode korelasi dan penanggalan umur dari urut-urutan peristiwa geologi seperti, stratigrafi kuarter, geokronologi, rekonstruksi paleoenvironment, vulkanologi, geomorfologi, arkeologi, evolusi manusia, dan paleoantropologi. Metode ini bertujuan mengkarakterisasi dan mengidentifikasi lapisan tephra berdasarkan sifat fisik yang ada di lapangan maupun sifat-sifat lain yang diperoleh dari hasil analisis labolatorium.
Sebuah litografi yang dibuat pada tahun 1888 yang menggambarkan Gunung Krakatau pada kejadian Erupsi 1883.
Sebuah litografi yang
menggambarkan Gunung
Krakatau pada kejadian
Erupsi 1883. - wikipedia.org
Produk vulkanik seperti lava flows, ash flows, ash layers, dan tuffs dapat menjadi penanda stratigrafi yang sangat baik dan memiliki batasan umur antara asosiasi endapan. Material vulkanik yang dihasilkan umumnya diendapkan dalam waktu yang singkat (dalam beberapa jam atau hari) setelah erupsi. Suatu unit vulkanik, misalnya jatuhan piroklastik, diendapkan terus menerus secara lateral, dapat digunakan sebagai penanda umur antar lapisan yang terpisah secara geografis.

Lapisan debu vulkanik (dikenal sebagai lapisan tephra) dapat mencakup area yang luas, oleh karena itu tephra merupakan material vulkanik yang sering digunakan dalam korelasi khronostratigrafi. Tephrochronology telah dikembangkan sejak ~50 tahun terakhir dengan mempelajari lapisan debu vulkanik dan tufa untuk digunakan dalam korelasi dan penanggalan umur sedimen, batuan dan struktur. Tephrochronology merupakan alat yang sangat ampuh, untuk mendapatkan data khronostratigrafi dalam studi yang beragam seperti regional stratigrafi, penanggalan - rates - arah gerakan lempeng tektonik, kalibrasi - evaluasi metode kronologi lainnya, dan korelasi flora - fauna dan isotopic stage.

Lapisan tephra juga sangat efektif dalam korelasi dan penanggalan umur sampel sedimen dari drill cores, karena bahkan dalam jumlah yang relatif kecil, tephra dapat dianalisis untuk mendapatkan data yang definitif.

Examining tephra (volcanic ash) layers in a sediment core.
Sumber: earth.northwestern.edu
Tephrochronology dibagi menjadi dua sub disiplin ilmu: tephrostratigraphy dan tephrochronometry.
  • Tephrostratigraphy adalah korelasi lapisan tephra dengan mencocokan sifat fisik, geokimia dan karakteristik urutan stratigrafi.
  • Tephrochronometry adalah penanggalan umur numerik lapisan tephra, baik dari tephra itu sendiri (misalnya, dengan metode potassium-argon atau fission track), atau secara tidak langsung dari umur asosiasi lapisan atau endapan.
Geologist explaining the importance of tephochronology to students
on field in Iceland. Sumber: wikipedia.org
Tephrochronology menjadi teknik khronostratigrafi yang powerful ketika dikombinasikan dengan metode penanggalan umur dan korelasi lainnya, misalnya: magnetostratigraphy, teknik penanggalan isotop, kalibrasi, teknik penanggalan relatif seperti thermoluminescence, amino-acid racemization, dendrochronology, paleopedology, dan biostratigrafi.
  • Endapan vulkanik bisa dijadikan sebagai time markers dan dapat dikorelasikan dalam jarak hingga 4.000 Km.
  • Lapisan tephra bisa mudah dikenali dalam stratigraphic sections atau endapan kuarter lainnya, tidak seperti beberapa datum lain (misalnya magnetostratigrafi).
  • Setiap individu lapisan tephra biasanya memiliki karakteristik kimia dan fisik yang berbeda satu sama lain, hal tersebut memungkinkan kita untuk mengidentifikasi sejarah erupsi gunungapi. Comagmatic minerals atau glass inclusions yang ada dapat digunakan juga untuk karakterisasi lapisan tephra.
  • Karakteristik superposisi sekuen stratigrafi dari beberapa lapisan tephra (yang ditemukan di lapangan, analisis petrografi dan geokimia) memberikan petunjuk dalam mengidentifikasi asosisasi sedimen.
  • Umur lapisan tephra dapat ditentunkan dengan metode penanggalan isotop ataupun metode lainnya, dapat dikorelasikan dengan arus sebaya, atau dapat ditentukan berdasarkan umur overlying dan underlying units.
  • Sebaran lapisan tephra yang telah diidentifikasi memberikan data khronostratigrafi lateral yang jelas, dimana umur numerik dari satu situs dapat dikorelasikan dengan situs lain (meskipun situs tersebut belum atau sudah diketahui umurnya).
  • Tephrochronology memungkinkan kita untuk melakukan korelasi dan penentuan umur sedimen dan endapan terpisah yang berbeda fasies (misalnya: antara marine dan terrestrial basins).
  • Dikombinasikan dengan teknik khronostratigrafi lainnya, tephrochronology memberikan informasi tentang perkembangan suatu daerah dalam four-dimensional dan spatial temporal chronostratigraph framework.
  • Metode ini hanya berlaku di daerah dimana lapisan tephra hadir dan tersebarluaskan.
  • Lapisan tephra dapat membingungkan dengan adanya lapisan sedimen lain di lapangan, seperti diatomite, napal, dan caliche.
  • Secara petrografi atau komposisinya geokimia lapisan tephra yang hampir sama terkadang membuat kita bingung atau salah mengidentifikasi. Metode ini bisa memerlukan biaya mahal, juga memakan waktu jika dalam mengidentifikasi tephra membutuhkan beberapa analisis laboratorium dan teknik tertentu. Devitrifikasi tephra dapat menghambat proses identifikasi.
  • Penentuan umur yang baik harus menggabungkan beberapa metode.  Komposisi Comagmatic crystals pada lapisan tephra yang berada di wilayah distal sangat kecil atau bahkan tidak ada, penanggalan isotop menjadi sulit dan tidak akurat.
Compiled by Ebay Febryant
Referensi:
  • Alloway, B.V., Larsen, G., Lowe, D.J., Shane, P.A.R., Westgate, J.A., (2007). "Tephrochronology", Encyclopedia of Quaternary Science (editor-Elias, S.A) 2869-2869 (Elsevier) 
  • Lowe, D.J. (2011). Tephrochronology: principles, functioning, application. In: Prior, C., Rogers, K., Vandergoes, M., (eds), 8th Quaternary Techniques Short Course - Techniques of Palaeoclimatic and Palaeoenvironmental Reconstruction. National Isotope Centre, GNS Science, Lower Hutt, 19-20 May 2011.
  • Lowe, D.J., Hunt, J.B., (2001), A summary of terminology used in tephra-related studies. Les Dossiers de 1' Archaeo-Logis 1.

After reading a textbook of Medical geologySetiap gunungapi memiliki ventilasi dan rekahan sebagai saluran untuk keluarnya magma, gas dan air yang ada di dalam bumi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem biologi di sekitarnya. Selama erupsi, gunungapi mengeluarkan berbagai jenis material, hal tersebut memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia yang beragam pula. Efek negatif kesehatan manusia dapat terjadi secara cepat maupun secara perlahan, tergantung jarak tempat tinggal kita dengan sumber letusan.

Peristiwa paling mematikan diakibatkan oleh erupsi gunungapi dalam beberapa abad terakhir ini dikelompokan menjadi 2 yaitu:
  • Proximal even - seperti aliran piroklastik, lahar, sesak nafas, dan bangunan runtuh akibat tertibun material vulkanik.
  • Distal even - seperti tsunami yang dapat menyebar beberapa ratus km dari pusat erupsi, dan efek secara tidak langsung seperti kelaparan dan/atau wabah penyakit menular.
Geological hazard of volcano by USGS
Geological hazard of volcano by USGS
Terlepas dari dampak negatif di atas, material hasil eruspi gunungapi juga mengandung unsur-unsur dan senyawa beracun. Senyawa ini mungkin dilepaskan dalam bentuk gas vulkanik atau terbawa dengan lontaran material vulkanik lainnya. Salah satunya adalah Radon. Radon adalah gas radioaktif yang terjadi secara alami melalui peluruhan radioaktif dari uranium. Meskipun racun ini bukanlah penyebab utama dari kematian akibat erupsi gunungapi, radon dapat bertahan lama dan berpotensi menyebabkan morbiditas jangka panjang.

Faktor-faktor emisi vulkanik yang membahayakan kesehatan manusia:
  1. Variabel Letusan 
  2. Sifat Toksin
  3. Pola Penyebaran Toksin
  4. Variabel Biologis

Varialbel Letusan - Jenis erupsi (atau peristiwa vulkanik lainnya) dapat mempengaruhi durasi emisi, komposisi kimia dari senyawa beracun, dan luas paparan. Misalnya, erupsi mungkin secara luas dikelompokkan sebagai eksplosif (melepaskan sejumlah besar gas, abu panas, dan debu), efusif (berhubungan dengan aliran lava), atau mixed (kombinasi dari dua jenis erupsi). Aktivitas vulkanisme dapat diukur dengan menggunakan Volcano Explosivity Index, yang mencakup banyak variabel termasuk volume tephra, jenis erupsi, dan durasi.

Wedus Gembel - Merapi
Sumber: Internet
Sifat Toksin - Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat kimia dan fisik senyawa beracun. Material vulkanik dibedakan berdasarkan ukuran partikel, konsentrasi, pH, dan daya larut dalam air. Semua faktor ini dapat mempengaruhi bioavailabilitas dan efek pato-fisiologis dari senyawa toksin terhadap kesehatan manusia.

Pola Penyebaran Toksin - Jarak antara pemukiman dan pusat erupsi merupakan komponen penting dalam pengkajian resiko yang ditimbulkan. Pemukiman yang berada di dekat pusat erupsi adalah yang paling tinggi tingkat konsentrasi dari senyawa toksin. Sebaliknya, daerah yang jauh dari pusat erupsi, cenderung terkena senyawa toksin dengan konsentrasi rendah.

Model penyebaran toksin juga harus diperhatikan. Material erupsi gunungapi mungkin akan ditransport dalam berbagai macam jalur dan dalam berbagai macam bentuk kimia, sebelum akhirnya masuk kedalam sistem biologis manusia. Model penyebaran toksin bukan hanya melalui atmosfer dan hidrosfer, tapi juga melalui rantai makanan.

Durasi paparan toksin merupakan salah satu faktor penting terhadap dampak kesehatan manusia. Sebagai contoh, beberapa mungkin hanya bersifat sementara dan reversibel, seperti iritasi mata yang diakibatkan oleh debu vulkanik, atau mungkin yang bersifat kronis, seperti silikosis - ganguan pernafasan seumur hidup akibat menghirup silika dari debu vulkanik. Beberapa senyawa beracun, seperti radon (menyebabkan cedera pada tubuh manusia), dapat bertahan dalam material vulkanik dalam waktu lama setelah erupsi berhenti.
*Pola-pola cedera dan pengaruhnya dalam sistem tubuh manusia, akan dibahas nanti.

Sifat-sifat lingkungan juga mempengaruhi pola penyebaran toksin vulkanik, termasuk sifat fisik lingkungan seperti, geografi, tekanan udara, dan iklim.

Variabel Biologis - Material vulkanik dapat menimbulkan cedera pada jaringan dan sel manusia, dengan cara (berdasarkan tingkat histopatologi) sebagai berikut : 
  1. Interaksi fisik langsung (misalnya, kontak kulit dengan gas asam)
  2. Inisiasi proses kronis dari kerusakan dan penyembuhan (misalnya, fibrosis dari pengendapan partikel silika yang masuk ke jaringan paru-paru)
  3. Gangguan metabolik (misalnya, toksisitas dari karbon monoksida)
  4. Genotoksisitas dan perubahan genetik (misalnya, dari paparan zat karsinogenik, seperti radon).
Terakhir, Karakteristik individu yang terkena efek dari toksin vulkanik juga merupakan faktor penting. Seperti usia dan penyakit bawaan (jantungan atau gangguan pernafasan). Ada juga spektrum respon bawaan, baik secara fenotipik dan genotipik populasi manusia dan beberapa individu yang lebih rentan terkena efek negatif dari toksin vulkanik.

Compiled by Ebay Febryant
Referensi
  • Bunnel, J.E., Finkelman, R.B., Centeno, J.A., and Selinus, O., (2007). Medical geology: A Globally Emerging Discipline. Geologica Acta, Vol. 5 No. 3.
  • Selinus, O., Alloway, B., Centeno, J.A., et al. (2005). “Essentials of Medical Geology: Impacts of the Natural Environment on Human Health.” Elseveir & Academic Press. SBN: 0-12-636341-2.

Sedimentologi adalah studi tentang proses transportasi dan pengendapan material sedimen yang terakumulasi di lingkungan kontinen dan laut hingga membentuk batuan sedimen. Stratigrafi adalah studi tentang urut-urutan batuan dan waktu kejadian dalam sejarah bumi. Catatan stratigrafi batuan sedimen merupakan database yang fundamental untuk memahami evolusi kehidupan, lempeng tektonik dari waktu ke waktu dan perubahan iklim global.
Material Sedimen
Sifat material sedimen sangat bervariasi dari sisi origin, ukuran, bentuk dan komposisi. Material tersebut bisa berasal dari pelapukan batuan yang lebih tua, hasil erupsi gunungapi, ataupun organisme seperti filamen mikroba yang terbentuk dari kalsium karbonat baik dalam bentuk utuh atau berupa pecahan cangkang, terumbu karang, tulang dan sisa-sisa tanaman. Pengendapan langsung larutan mineral dalam air juga merupakan sumber material sedimen pada kondisi tertentu.

Erosi dan pengendapan - Sumber gambar : web.gccaz.edu
Proses Sedimentasi
Proses transportasi material sedimen ke lokasi pengendapan melibatkan gaya gravitasi, air, udara, es, dan aktivitas organisme/biologi. Akumulasi material sedimen sebagian besar dipengaruhi oleh unsur kimia, suhu, dan karakter biologinya. Proses transportasi dan pengendapan dapat diinterpretasikan dari karakteristik tiap-tiap lapisan batuan sedimen, baik dari struktur, ukuran, bentuk, dan distribusi material sedimennya.

Dengan asumsi bahwa hukum yang mengatur proses fisik dan kimia tidak berubah selama proses sedimentasi berlangsung, hasil pengukuran secara rinci dari batuan sedimen dapat digunakan untuk membuat estimasi (dalam berbagai tingkat akurasi) dari sifat fisik, kimia dan kondisi biologis. Kondisi ini termasuk salinitas, kedalaman dan kecepatan aliran air di lingkungan danau atau laut, kekuatan dan arah angin di gurun dan rentang pasang surut di lingkungan laut dangkal.

Lingkungan dan Facies Sedimen
Lingkungan pengendapan di darat ataupun di laut dapat dicirikan dengan proses fisik dan kimia, serta tipe organisme yang hidup dalam kondisi tertentu pada saat itu. Sebagai contoh, di lingkungan fluvial (sungai) terdapat channel bar yang dihasikan dari pengendapan material yang berukuran kerikil dan pasir yang ditransport oleh arus air. Ketika sungai bajir, air akan membawa material sedimen yang relatif berukuran halus (tergantung kuat arus saat bajir) kemudian diendapkan dalam bentuk lapisan tipis yang menutup tanah dan tumbuhan yang ada di lingkungan dataran banjir. Dalam suksesi batuan sedimen, suatu channel dapat direpresentasikan sebagai lensa batupasir atau konglomerat yang menunjukkan struktur internal yang dibentuk oleh pengendapan channel bar, dan lingkungan dataran banjir akan direpresentasikan oleh lapisan tipis mudrock dan batupasir dengan adanya akar-akaran dan bukti lain dari bentukan tanah.

Kenampakan Point bar, Channel bar dan Floodplain - Sungai Bone, Gorontalo
Sumber gambar: google map
Lingkungan pengendapan pada deskripsi batuan sedimen sering disebut sabagai "facies". Facies batuan adalah tubuh batuan dengan karakteristik tertentu yang mencerminkan kondisi lingkungan pada saat batuan itu dibentuk (Reading & Levell 1996). Pendeskripsian facies dari suatu batuan sedimen akan melibatkan data-data karakteristik litologi, tektur, struktur sedimen dan konten fosil yang dapat membatu kita dalam menentukan proses pembentukannya. Dengan mengenali asosiasi fasies, memungkinkan kita untuk menetapkan kombinasi proses yang dominan; karakteristik lingkungan pengendapan ditentukan oleh proses geologi yang ada, dengan demikian ada hubungan antara asosiasi fasies dan lingkungan pengendapan. Sebagai contoh, jika kita menemukan singkapan lensa batupasir, bisa dikatakan itu merupakan channel sungai jika lensa batupasir tersebut ditemukan berasosiasi dengan singkapan floodplain. Namun, pengenalan bentuk channel di lapangan bukanlah dasar untuk menentukan lingkungan pengendapan, karena channel juga hadir di rangkaian geologi setting lainnya, seperti delta, lingkungan pasang surut dan laut dalam.

Anatomi braided river - Sumber gambar : seddepseq.co.uk
Stratigrafi
Penggunaa istilah "Stratigraphy" pertama kali dikemukakan oleh d'Orbingy pada tahun 1852, namun pemahaman konsep lapisan batuan (strata) sebagai urutan kejadian masa lampau dikemukakan pertama kali oleh Nicolas Steno pada tahun 1667. Steno mengembangkan prinsip superposisi: dimana dalam urutan batuan yang berlapis, lapisan batuan yang ada di bawah lebih tua daripada yang di atas.

Hukum Superposisi - Sumber gambar: geol.umd.edu
Umur relatif batuan dan peristiwa yang terekam, dapat ditentukan dengan hubungan stratigrafi sederhana (batuan tertua berada di bawah dari yang muda), fosil yang terawetkan dalam lapisan dan dengan pengukuran proses seperti peluruhan radioaktif dari unsur-unsur.

Aspek lain dari stratigrafi adalah sebagai metode untuk menemukan cadangan energi: misalnya, 'sequence stratigraphy', suatu teknik prediksi yang sering digunakan dalam industri hidrokarbon, yang dapat membantu kita untuk menemukan cadangan minyak dan gas bumi.

Korelasi umur batuan berdasarkan keterdapatan fosil dari tempat satu ke tempat yang lain.
Sumber gambar: wikibooks.org
Kombinasi sedimentologi dan stratigrafi memungkinkan kita untuk membuat gambaran kondisi permukaan bumi pada waktu dan tempat yang berbeda. Karakter batuan sedimen yang telah diendapkan, mungkin dapat memberikan informasi bahwa pada suatu waktu daerah tersebut merupakan hamparan gersang, dengan bukti-bukti endapan gurun pasir seperti dune. Di tempat yang sama, tapi pada waktu yang berbeda, tempat tersebut berubah menjadi laut dangkal yang memungkinkan pembentukan terumbu karang. Dengan menafsirkan proses dan lingkungan pengendapan pada suatu batuan sedimen, kita dapat menemukan rekaman kejadian dari perubahan tersebut. Selain itu, studi sedimentologi dan stratigrafi juga dapat memberikan informasi tentang perubahan paleogeografi, lempeng tektonik dan cekungan sedimen.

Compiled by Ebay Febryant
Referensi :
  • Chernicoff, S. & Whitney, D. (2007) Geology: an Introduction to Physical Geology (4th edition). Pearson/Prentice Hall, New Jersey.
  • Grotzinger, J., Jordan, T.H., Press, F. & Siever, R. (2007) Understanding Earth (5th edition). Freeman and Co., New York.

Tembaga dalam Tabel Periodik
Tembaga dalam Tabel Periodik
Sejarah, Sifat dan Kegunaannya
Tembaga pertama kali digunakan sebagai bahan dasar koin dan ornamen pada 8000 SM
Koin tembaga, 8000 SM
Sumber: Forum Ancient Coins
Tembaga adalah salah satu logam pertama yang diambil dan digunakan oleh manusia, tembaga telah memberikan kontribusi penting dalam sejarah kemajuan manusia sejak awal peradaban. Tembaga pertama kali digunakan sebagai bahan dasar koin dan ornamen pada 8000 SM. Alat - alat bantu yang terbuat dari tembaga muncul pada Zaman Batu, sekitar 5500 SM, dan penemuan tentang campuran tembaga dengan timah akan menghasilkan perunggu itu menandai awal Zaman Perunggu, sekitar 3000 SM.

Tembaga sangat penting terhadap kesehatan bayi dan orang dewasa.
Tembaga sangat penting terhadap
kesehatan bayi dan orang dewasa.
Sumber: All Baby Sites
 
Tembaga sangat penting dalam pola makan manusia. Hal ini diperlukan untuk pertumbuhan normal manusia sejak dalam keadaan janin, bayi, hingga anak-anak. Pada orang dewasa, tembaga diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan tulang, jaringan ikat, otak, jantung, dan organ tubuh lainnya. Tembaga terlibat dalam pembentukan sel darah merah, penyerapan dan pemanfaatan zat besi. Tembaga juga dikenal berfungsi untuk merangsang sistem kekebalan tubuh, membantu memperbaiki jaringan yang terluka dan mempercepat proses penyembuhan. Tembaga telah terbukti membantu menetralkan "radikal bebas," yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada sel manusia.

Tembaga merupakan komponen penting dalam
motor, kabel, radiator, konektor, dan rem

yang digunakan dalam mobil dan truk.
Sumbr: Cars Pictures
Tembaga mudah dicetak dan dibentuk; tahan terhadap korosi; dan dikenal sebagai penghantar panas/listrik yang efisien. Oleh karena itu, tembaga sangat penting bagi manusia pada zaman dulu dan terus menjadi bahan pilihan untuk berbagai aplikasi rumah tangga, industri, dan teknologi tinggi hingga saat ini.

Saat ini tembaga digunakan dalam konstruksi bangunan, pembangkit listrik dan transmisi, industri pengolahan elektronik, dan industri pembangunan transportasi. Kabel dan pipa tembaga adalah bagian integral dari; sistem pemanas dan pendingin, dan jaringan telekomunikasi yang sering digunakan dalam rumah maupun bisnis. Tembaga merupakan komponen penting dalam motor, kabel, radiator, konektor, rem yang digunakan dalam mobil dan truk. Mobil rata-rata menggunakan 1,5 kilometer (0,9 mil) kawat tembaga, dan jumlah total tembaga berkisar antara 20 kilogram (44 pon) pada mobil biasa dan 45 kilogram (99 pon) pada mobil mewah dan hybrid.

Tembaga digunakan untuk sirkuit pada chip silikon,
yang dapat mempercepat pengoprasianmikroprosesor
dan lebih hemat penggunaan energi.

Sumber: Short Circuit
Salah satu pengaplikasian tembaga yang terbaru adalah pemanfaatannya pada permukaan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu, dimana sifat antimikroba tembaga dapat mengurangi perpindahan kuman dan penyakit. Produsen semikonduktor juga telah mulai menggunakan tembaga untuk sirkuit pada chip silikon, yang dapat mempercepat pengoprasian mikroprosesor dan lebih hemat penggunaan energi. Rotor tembaga juga baru-baru telah ditemukan untuk meningkatkan efisiensi motor listrik.

Keunggulan lain dari tembaga yaitu memiliki properti alloying yang baik, akan sangat bernilai jika tembaga dipadukan dengan logam lain, seperti tembaga + seng (menghasilkan kuningan), tembaga + timah (menghasilkan perunggu). Perpaduan tembaga ini memiliki karakteristik tersendiri, dan dikembangkan untuk aplikasi yang sangat khusus. Misalnya, paduan tembaga-nikel yang diterapkan pada lambung kapal karena tidak menimbulkan korosi terhadap air laut dan mengurangi adhesi kehidupan laut, seperti ganggang, sehingga mengurangi hambatan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Kuningan lebih mudah dibentuk dan memiliki sifat akustik yang lebih baik dari tembaga murni atau seng, oleh karena itu digunakan dalam berbagai alat musik, termasuk terompet, trombon, lonceng, dan simbal.

Tipe Endapan Tembaga
Tembaga hadir dalam banyak bentuk. Tergantung apa yang mengontrolnya, kapan, dan dimana tembaga itu diendapkan. Oleh karena itu tembaga muncul di berbagai jenis mineral. Contohnya, Kalkopirit, mengandung bijih tembaga yang sangat berlimpah dan ekonomis.

Copper-bearing minerals
Sumber: wikipedia.org
Endapan tembaga secara luas diklasifikasikan berdasarkan bagaimana endapan itu terbentuk. Endapan porphyry copper, yang berhubungan dengan intrusi batuan beku, menghasilkan sekitar 60% dari tembaga dunia dan oleh karena itu tipe endapan ini merupakan tipe endapan tembaga yang paling penting di dunia. Sebagian besar endapan porphyry copper terkonsentrasi di: Amerika Selatan dan Utara, Asia Tenggara dan Oseania - sepanjang Cincin Api Pasifik. Konsentrasi terbesar dari tipe endapan ini berada di Chili.

Tipe lain dari endapan tembaga, yang berhubungan dengan batuan sediment, seperti:
  • Stratabound sedimentary deposits, sekitar 15% dari tembaga dunia.
  • Volcanogen-sedimentary dan vein copper-sulphide deposits, sekitar 10% dari tembaga dunia.
  • Volcanogen-sedimentary dan vein Zn-Pb-Cu-sulphide deposits, sekitar 10% dari tembaga dunia.
  • Basic and ultrabasic magmatic deposits, sekitar 4% dari tembaga dunia.
  • Carbonatitic copper deposits, 1% dari tembaga dunia.
Deep-sea nodules dan massive sulfides juga berpotensi sebagai resource tembaga dunia.
---
Compiled by Ebay Febryant

Referensi :
  • Doebrich, Jeff, (2009), Copper–A Metal for the Ages: U.S. Geological Survey Fact Sheet 2009-3031, 4 p.
  • Johnson, K.M., Hammarstrom, J.M., Zientek, M.L., and Dicken, C.L., (2014), Estimate of undiscovered copper resources of the world, 2013: U.S. Geological Survey Fact Sheet 2014–3004, 3 p., ISSN 2327-6916.



Planet dan planet kerdil dari tata surya
Credit : Solar System - Wikimedia
Bumi, planet ketiga dari matahari, adalah planet terbesar kelima di tata surya setelah Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Bumi juga merupakan planet terbesar dari planet-planet terestrial tata surya bagian dalam, seperti Merkurius, Venus dan Mars.

Planet kita diberi nama bumi sejak sekitar 1000 tahun yang lalu. Semua planet, kecuali bumi, diberi nama setelah dewa-dewi Yunani dan Romawi. Nama bumi (earth) berasal dari bahasa Inggris/Jerman, yang berarti daratan; eor(th)e dan eartha (Inggris Kuno) dan erde (Jerman).
  • Radius, diameter dan lingkar bumi
Radius rata-rata bumi adalah 3.959 mil (6.371 km). Perputaran bumi pada porosnya menyebabkan bumi menggelembung di bagian khatulistiwa. Diameter khatulistiwa bumi adalah 7.926 mil (12.756 km), sedangkan diameter dari kutub ke kutub adalah 7.900 mil (12.720 km) - perbedaan hanya 40 mil (64 km).

Lingkar bumi di bagian khatulistiwa adalah sekitar 24.902 mil (40.075 km), sedangkan lingkar bumi dari kutub ke kutub (lingkar meridional) hanya sekitar 24.860 mil (40.008 km). Oleh karena itu bumi tampak datar di bagian kutub dan membuncit di bagian khatulistiwa, matematikawan menyebutnya oblate spheroid.

Diameter khatulistiwa dan diameter kutub bumi  - Panjang lingkar khatulistiwa dan lingkar meridional bumi - SM-IAGI UNG
(Kiri) Diameter khatulistiwa dan diameter kutub bumi
(Kanan) Lingkar khatulistiwa dan lingkar meridional bumi
  • Densitas, massa dan volume bumi
Densitas bumi adalah 5.52 gram per sentimeter kubik. Bumi adalah planet terpadat di tata surya karena sebagaimana yang kita tahu bahwa inti bumi tersusun dari bahan logam dan mantel bumi tersusun dari batuan. Sedangkan jupiter yang 318 kali lebih besar dari bumi, kurang padat karena tersusun dari gas-gas, seperti hidrogen.

Massa bumi = 6,6 sextillion ton (5,9722 x 1024 kg).
Volume bumi = 1,08321 x 1012 km.

Total luas permukaan bumi adalah sekitar 197 juta mil persegi (509 juta km persegi). Sekitar 71 persen ditutupi oleh air dan 29 persen tanah.
  • Titik tertinggi dan terendah di bumi
Mt. Everest.
Credit: wikipedia.org
Kita semua tahu Gunung Everest dengan elevasi sekitar 29.028 kaki (8.848 meter) adalah titik tertinggi di bumi. Tetapi itu hanya berdasarkan nilai tinggi relatif terhadap permukaan laut. Bagaimana dengan titik yang terdekat dengan ruang angkasa?

Menurut Issac Newton, gaya sentrifugal dari putaran bumi membuat bumi sedikit merata di bagian kutub dan menggelembung di bagian khatulistiwa, yang berarti bahwa siapa pun yang berada di khatulistiwa, sudah berdiri "lebih tinggi," atau lebih dekat dengan luar angkasa, daripada orang yang berada di tempat lain.

Mt. Chimborazo.
Credit: wikipedia.org
Berdasarkan padangan tersebut, titik tertinggi di bumi adalah Gunung Chimborazo di Pegunungan Andes, Ekuador. Meskipun Chimborazo elevasinya 10.000 kaki lebih pendek (relatif terhadap permukaan laut) dari Everest, gunung ini sekitar 1,5 mil (2,4 km) lebih dekat dengan ruang angkasa karena berada di tonjolan khatulistiwa.

Titik terendah di bumi adalah Palung Mariana di bagian barat Samudera Pasifik. Kedalamannya mencapai sekitar 36.200 kaki (11.034 meter) di bawah permukaan laut.

Sumber : Seberapa Besar Bumi Kita? Radius / Diameter / Densitas
Referensi :
  • Comins, Neil F. (2001). Discovering the Essential Universe (2nd ed.). W. H. Freeman. ISBN 0-7167-5804-0.
  • NASA - National Aeronautics and Space Administration. Solar System Exploration.

penyuluhan itu penting, medical geologi, geologi medis, sm-iagi ung

Apa yang dimaksud dengan Medical Geology?

Geologi Medis, Medical Geology
Geologi Medis
Multi-disiplin ilmu
Medical geology adalah multi-disiplin ilmu yang berhubungan dengan dampak material maupun proses geologi terhadap kesehatan manusia dan hewan. Medical geology mengaitkan ilmuan geologi dan peneliti biomedis untuk berkolaborasi dalam menangani masalah kesehatan yang disebabkan oleh bahan geologi seperti unsur kimia, batuan, mineral, air, minyak bumi, dan proses geologi seperti letusan gunung berapi, gempa bumi dan dust storm (Selinus, O., et al. (2005) ; Bunnel, J.E., et al. (2007).

Medical geology telah dikenal selama berabad-abad. Tulisan-tulisan Cina kuno, Mesir, Islam, dan Yunani telah menggambarkan aplikasi terapi menggunakan berbagai jenis batuan dan mineral, dan juga masalah kesehatan yang dapat disebabkan oleh unsur-unsur tertentu yang terkandung dalam batuan.

Saat ini sudah ada Asosiasi Geologi Medis Internasional (International Medical Geology Association). Organisasi ini membentuk jaringan dan forum sebagai tempat berkumpulnya para ahli geologi, ahli lingkungan, ahli toksikologi, epidemiologi, dan dokter spesialis, dalam rangka untuk mengkarakterisasi sifat dari proses geologi, penyebaran, dan efek negatif dari material geologi terhadap populasi manusia. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk mensosialisasikan dan membuat masyarakat sadar akan efek bahaya lingkungan terhadap kesehatan.

5 tujuan utama praktisi geologi medis:
  1. Mengidentifikasi anomali geokimia dalam tanah, sedimen, dan air yang berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia dan hewan.
  2. Mengidentifikasi dampak lingkungan dari masalah kesehatan yang ada, bekerja sama dengan biomedis/peneliti kesehatan masyarakat, dan mencari solusi untuk mencegah atau meminimalkan masalah tersebut.
  3. Mengevaluasi manfaat dari material dan proses geologi terhadap kesehatan.
  4. Mejadi penyuluh masyarakat ketika ada masalah kesehatan lingkungan yang terkait dengan material dan proses geologi.
  5. Menjalin hubungan antar negara maju dan berkembang untuk mencari solusi masalah kesehatan lingkungan.
Medical Geologi - Geologi Medis - Alur unsur kelumit masuk ke tubuh manusia - SM-IAGI UNG
Alur unsur kelumit yang masuk ke tubuh manusia
Dimodifikasi dari: Selinus, O., et al. (2005)
Kajian-kajian yang dilakukan oleh ahli geologi dengan ahli biomedis meliputi:
  1. Kajian tentang debu alam (yang dapat dihasilkan dari aktivitas penambangan, sandblasting, gempabumi, plume asap dari kebakaran, dll) dan radioaktivitas.
  2. Kajian tentang kadar racun dari unsur kelumit (trace element) esensial dan non-esensial. Seperti, air minum yang terkontaminasi arsenik dan merkuri.
  3. Kajian tentang defisiensi nutrisi unsur kelumit. Seperti, Iodine Deficiency Disorders (IDD), konsentrasi yodium yang rendah pada batuan dasar membuat air minum tidak sehat untuk dikonsumsi.
  4. Kajian tentang senyawa-senyawa organik dan anorganik beracun yang terkandung di dalam air minum. Seperti, Balkan endemic nephropathy (BEN) penyakit yang diakibatkan karena mengkonsumsi senyawa organik dari lignit yang tercuci (leaching) oleh air tanah.
  5. Kajian tentang pengaruh emisi vulkanik, dll.
Medical Geology_Geologi Medis_penyakit yang ditimbulkan karena defisiensi dan toksisitas dari satu unsur yang sama (SM-IAGI UNG)
Penyakit yang ditimbulkan karena defisiensi dan toksisitas dari satu unsur yang sama
Diadaptasi dari: 
Selinus, O., et al. (2005)
Geologist tidak hanya sebagai dokter bumi yang mencari sumberdaya alam yang kita pahami selama ini. Geologist juga bisa menjadi dokter bumi bersama para ahli biomedis untuk mengatasi masalah kesehatan manusia dan hewan. Geologi medis meningkatkan basis pengetahuan kita tentang kesehatan lingkungan, dan dapat memberikan kontribusi untuk perbaikan nyata yang substansial dalam kesejahteraan masyarakat global.
***
Sumber : Mengenal Medical Geology / Geologi Medis
Referensi
  • Bunnel, J.E., Finkelman, R.B., Centeno, J.A., and Selinus, O., (2007). Medical geology: A Globally Emerging Discipline. Geologica Acta, Vol. 5 No. 3.
  • Selinus, O., Alloway, B., Centeno, J.A., et al. (2005). “Essentials of Medical Geology: Impacts of the Natural Environment on Human Health.” Elseveir & Academic Press. SBN: 0-12-636341-2.

SM-IAGI UNG

{picture#https://pbs.twimg.com/profile_images/497585628695891970/5H6NQcSq.jpeg} SM-IAGI UNG | Seksi Mahasiswa - Ikatan Ahli Geologi Indonesia Universitas Negeri Gorontalo | Ekstraksi - Konservasi - Mitigasi {facebook#http://www.facebook.com/smiagiung} {twitter#http://twitter.com/smiagiung} {google#http://plus.google.com/+SMIAGIUNG} {pinterest#http://www.pinterest.com/smiagi} {youtube#http://www.youtube.com/channel/UC6ajXFGGmFmwwt-fsxNqsigL} {instagram#http://instagram.com/smiagiung}
Powered by Blogger.